Itu hanyalah isapan jempol kaki….
Berawal dari bumi yang mengitari tatasurya, tatasurya yang mengitari inti galaxy, glalaxy yang membentuk cluster, dan cluster yang membentuk super cluster. Hal2 itulah yang saya dan anak2 lain, finalis OSN lain bahas, pada saat begining train, ketika akan mengikuti (OSN) olimpiade sains nasional astronomi dulu. Berawal dari secuil pengetahuan, yang didapat dulu.
Jika kita melihat hasil yang telah didapat di International Symposium on South East Asia Pacific Environment Problem and Satelite Remote Sensing di kampus Pascasarjana Unud, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) meminta masyarakat tidak berlebihan mengkhawatirkan prediksi munculnya badai matahari pada 2012-2015, karena peristiwa itu bukan pertanda kiamat seperti yang diisukan beberapa waktu lalu.
"Hasil pengamatan kami, badai matahari tidak akan langsung menghancurkan peradaban dunia. Efek langsungnya akan dirasakan pada teknologi tinggi seperti satelit dan komunikasi radio. Jadi bukan pertanda kiamat," kata Kepala Bidang Aplikasi Geomagnet dan Magnet Antariksa Lapan, Clara Yono Yatini, di Universitas Udayana Denpasar, Bali.
Menurut Clara Yono, sehubungan sempat merebaknya isu kiamat terkait badai matahari itu, Lapan terus menyebarkan pengetahuan mengenai dampak aktivitas matahari tersebut kepada masyarakat luas.
Dengan demikian diharapkan masyarakat lebih paham mengenai dampak yang mungkin ditimbulkan dan bisa diambil langkah antisipasi yang tepat akibat fenomena cuaca antariksa 2012 hingga 2015 tersebut.
Dijelaskan, aktivitas matahari yang melontarkan miliaran ton partikel, plasma berenergi tinggi dan radiasi gelombang elektromagnetik, sebenarnya memiliki siklus atau tidak diam.
"Ledakan-ledakan matahari bisa sampai ke bumi. Selain itu matahari punya berbagai aktivitas seperti medan magnet, bintik matahari, flare (ledakan matahari), lontaran massa korona, angin surya dan partikel magnetik," kata alumnus Astronomi ITB 1989 itu.
Lapan telah memperkirakan puncak aktivitas matahari terjadi pada 2012 hingga 2015. Pada puncak siklus itu aktivitas matahari akan tinggi dan terjadi badai matahari.
Disinggung seberapa besar volume partikel berenergi tinggi atau ledakan yang terjadi, Clara menyatakan belum bisa dipastikan terkait berapa lama dan kapan terjadinya.
"Yang bisa saya katakan di sini, badai matahari terjadi dalam beberapa menit atau beberapa jam. Sangat variatif dan tidak bisa dipastikan kapan terjadi. Diprediksi tahun 2012 hingga 2013," paparnya.
Di beberapa belahan dunia, siklus matahari terjadi 11 tahunan dan kini matahari berada pada siklus ke-24. Hal itu pernah menimbulkan dampak serius terhadap sistem jaringan listrik seperti di Kanada dan Jepang pada 1989 dan di Swedia tahun 2003.
Selain berdampak pada peralatan dan sitem komunikasi, badai matahari juga berkontribusi terhadap perubahan iklim. Sebab jika terjadi peningkatan aktivitas matahari, maka mengakibatkan matahari akan memanas.
jadi kita dapat menyimpulkan jika 2012 nanti memang akan ada badai matahari, tapi hal tersebut memang merupakan siklus 11 tahunan matahari. Jadi seyogyanya, manusia tidak perlu khawatir… ^,^
Yang perlu dikhawatirkan adalah banyaknya uang masyarakat indonesia yang dikeluarkan untuk menonton film 2012 dan lagi-lagi disetor ke Amerika ^^ hohoho….
0 komentar:
Posting Komentar